Kamis, 07 April 2011

Tentang “ADAB KESOPANAN MANUSIA KEPADA TUHANNYA"

oleh : Parikesit Java

Bismillahir rohmaanir rohiim.

Sudah jadi kewajiban seorang kepada seorang lain untuk berlaku sopan antara satu dengan yang lain. Dan terlebih utama lagi ialah kepada Dzat yang menjadikan dan memelihara kita dengan rahmat, kasih sayang dan karuniaNya yang tidak putus-putus walaupun sekelip mata, yang mana dapat kita lihat apabila kita perhatikan pemberianNya yang ada pada diri kita dan karuniaNya, yang Ia sediakan untuk kita, karena keperluan dan kesenangan kita.

Mengatur kesopanan pada manusia itu memang mudah, karena bisa kita pilih-pilih dan kita ubah- ubah. Yang mana dirasa baik kita ambil, yang mana dirasa buruk kita tinggal, atau dibuang.

Adapun mengatur kesopanan kepada Allah itu tak dapat dipilih- pilih, diubah-ubah . Karena kita tak mengetahui apakah yang disukai-Nya dan apakah yang dibenci-Nya.

Tidak satupun manusia yang mampu atur- atur kesopanan yang dapat kita berikan kepada Allah itu melainkan dengan jalan AgamaNya.

Agama yang sebenarnya itu bukan beberapa peraturan yang diatur-atur atau dibikin-bikin oleh manusia itu sendiri, tetapi yaitu beberapa perintah, larangan, nasihat dan sebagainya yang diutus oleh Allah kepada Rasul- rasul-Nya, supaya disampaikan kepada umatnya masing- masing.

Tiap- tiap agama itu, sepakat dan cocok pada masanya masing- masing. Tetapi Islam ini satu agama yang cocok dengan masa lahirnya, masa sekarang, dan buat sepanjang masa yang akan datang.

Omongan dan pendapat itu bukanlah hendak meninggi- ninggikan Islam, tetapi suatu ucapan yang sebenar- benarnya dengan bukti dan keterangan.

Cobalah sekalian manusia yang mempunyai fikiran itu berkumpul menjadi satu, lalu unjukkan satu peraturan Islam yang tidak cocok dengan zaman ini…??

Berlaku sopan kepada Allah itu tidak lain hanyalah menurut pada Agama-Nya dengan mengikuti tatacara Rasul-Nya. Karena tak ada sembarang Rasul yang dipuji perangainya sebagaimana pujian Allah kepada junjungan kita, Muhammad Rasulullah.

Firman Allah ta’ala :

“Dan sesungguhnya kamu itu benar-benar berbudi pekerti ( kesopanan ) yang Tinggi.”

(Q.S. Al- Qalam ayat 4 )

Sabdanya Nabi s.a.w :

“Aku diutus untuk menyempurnakan perangai ( Kesopanan ) yang mulia.”

( H.R. Ahmad )

Didalam Islam-lah tersebut sekalian pokok- pokok kesopanan yang dipandang baik dan wajib dilakukan antara satu dengan lainnya, terutama sekali dengan Allah s.w.t.

Berlaku sopan kepada Allah ini tidak lain melainkan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan tulus ikhlas semata-mata karena Allah, dengan tawakal dan sabar, dan dengan sebenar-benarnya ke-baktian.

Firman Allah ta’ala :

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…”

( Q.S. Al- Bayyinah ayat 5 )

Firman Allah ta’ala:

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

(Q.S. Al- Kahfi ayat 110 )

Firman Allah ta’ala :

“….maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.”

( Q.S. Al- Hud ayat 123 )

Firman Allah ta’ala :

“Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya.”

(Q.S. Maryam ayat 65 )

Firman Allah ta’ala :

“……….Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”

( Q.S. Ali Imran ayat 101 )

Sabda Nabi s.a.w. :

“ Hai anak Adam !! ta’atlah kepada Tuhanmu, niscaya dinamakan engkau orang yang berakal; dan janganlah engkau durhaka kepadaNya, nanti engkau dinamakan orang yang bodoh “

(H.R. Abu Nu’aim )

Perintah Nabi s.a.w. :

“ Berbaktilah kepada Allah ( dengan ikhlas ), seolah- olah engkau melihat Dia, karena sesungguhnya tidak engkau melihat Dia, tetapi Ia melihatmu “

( H.S.R. Bukhari )

Sabda Nabi s.a.w. :

“Tiga perkara yang menyelamatkan ( manusia ). Yaitu takut kepada Allah di waktu gelap dan diwaktu terang, berlaku adil diwaktu tenang dan marah, berlaku cermat diwaktu susah dan senang “.

( H.R. Abu Syaikh ).

Demikian catatan kecil ini, semoga dapat kita renungkan bersama, dan diambil manfaat dan faedahnya, dalam tataran keilmuan, sebagai pedoman hidup kita, sebagai hamba Allah.

Keselamatan bagi hamba Allah, yang mau mengikuti petunjuk Agama-Nya.


Surabaya, 06 April 2011.


Sumber : http://www.facebook.com/notes/parikesit-java/tentang-adab-kesopanan-manusia-kepada-tuhannya/214253718591387

Tidak ada komentar:

Posting Komentar