Jumat, 08 April 2011

Tentang “ADAB KE-SOPANAN UMAT TERHADAP NABI-NYA”


Bismillahir rohmaanir rohiim.

Berlaku sopan kepada Nabi dan Rasul-Nya itu tidak sama dengan sopan kepada Allah.

Kalau sopan kepada Allah s.w.t. itu kita perlu beribadah dan menyembah, dan kebaktian semata- mata karena Allah. Sedang sopan kepada Nabi dan Rasul sesudah matinya itu tidak lain melainkan :

1. Beriman bahwa Nabi Muhammad s.a.w. itu benar pesuruh Allah kepada seluruh manusia.

Firman Allah ta’ala :

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.

( Q. S. As- Saba’ ayat 28 )

2. Muliakan Nabi s.a.w. dan menurut kepada kitab yang Ia bawa kepada kita.

Firman Allah ta’ala :

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

( Q. S. Al- A’raf ayat 157 )

3. Kerjakan apa yang ia perintah dan jauhi apa yang ia larang :

Firman Allah ta’ala :

………Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya .

( Q. S. Al- Hasyr ayat 7 )

4. Menurut dan mengerjakan perintah- perintah Agama sebagaimana yang dicontohkan olehnya.

Firman Allah, kepada Nabi s.a.w. :

Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,.

( Q.S. An- Nahl ayat 44 )

Titah Allah ta’ala :

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

( Q. S. Ali- Imran ayat 31 )

Sabda Rasul s.a.w. :

Hendaklah kamu turut cara- caraku, dan cara- cara Khalifah- Khalifahku yang lurus.

( H.S.R. Abu Daud )

Apa- apa yang tersebut diatas itu adalah sebenar- benarnya cara kita berlaku sopan kepada Nabi s.a.w.

Tetapi sayang sekali, kebanyakan manusia di zaman ini dan sebagian orang- orang alimnya menyangka dan berkata bahwa, turut, cinta, menghormat dan berlaku sopan kepada Rasul itu ialah menurut kepada Imam- Imam yang empat, menurut Imam Nawawi, Zakaria- Anshari, Ibnu Hajar, Ramli dan lain- lain, Sunan- Sunan, kyai- kyai, dan mungkin besok- besok ada juga yang mengusulkan para kakek- kakeknya yang Alim untuk diturut, mengantikan Nabi s.a.w. karena dianggap lebih mudah dijumpai dan dimintai pendapat.

Alasan- alasan mereka itu sangatlah lucu- lucu dan mengelikan sekali, mereka mengatakan bahwa kalau turut cara Nabi itu “TIDAK AKAN MAMPU” ada pula yang mengatakan “TERLALU JAUH, ZAMAN NABI DENGAN KITA”.

Padahal kita diperintah untuk ikuti “CARA NABI, BUKAN JADI NABI“, dan zaman Nabi s.a.w. dan para Imam- Imam itu, kalau mau diukur dan ditimbang dengan zaman kita, SAMA- SAMA JAUHNYA,lantaran kita sama- sama tak pernah ketemu dan berjumpa dengan para imam- imam dan sunan- sunan itu, sebagaimana kita tak pernah berjumpa dengan Nabi s.a.w. Sedangkan peninggalan para Imam dan sunan- sunan itu tak lebih lengkap, tak lebih terperinci daripada Al- Qur’an dan Hadits- Hadits Nabi s.a.w. Bahkan para imam- imam dan sunan- sunan itu tak dapat jaminan ma’shum dari Allah s.w.t.

Firman Allah ta'ala :

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

( Q.S. An - Najm ayat 3-4 )

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

( Q.S. Al- Ahzab ayat 21 )

Maka sungguh alangkah ajaibnya...?? cara mereka itu dalam berlaku sopan dan ber- tata krama kepada Allah dan Rasul-Nya...??

Keselamatan bagi hamba Allah, yang mau mengikuti petunjuk Agama-Nya.

Surabaya, 7 April 2011.


Parikesit Java

Sumber : http://www.facebook.com/notes/parikesit-java/tentang-adab-ke-sopanan-umat-terhadap-nabi-nya/214610548555704

Tidak ada komentar:

Posting Komentar