Topik Hajar Aswat adalah salah satu topik yang disukai para Penghujat Islam dan juga para Misionaris Kristen di berbagai Forum Diskusi Lintas Agama. dan itu juga terjadi di facebook.
bahkan beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah Pesan Pribadi di Inbox ada seseorang Muslim yang mengaku terguncang dengan "serangan' ini dan ia minta Tolong kepada Penulis untuk memberikan jawaban Atas segala Hujatan terhadap masalah ini.
dan untuk menjawab masalah tersebut saya sengaja memberikan referensi Link yang mengarsipkan perdebatan Penulis dengan salah satu Aktfis Faithfreedom Indonesia bahkan Penulis punya dugaan Kuat dia juga salah satu Moderator di forum tersebut,Yaitu Duladi Samarinda.
Perdebatan tersebut terjadi di Answering-ff.org ( AFFI) yang pada saat Itu Duladi Samarinda menggunakan Akun Baedowi.
dan setelah mereferensikan Link tersebut "muslim yang pernah mengaku terguncang" tidak saling kontak tetapi Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu ia pernah menyampaikan pesan yang mengomentari Status penulis bahwa kini sudah 'sembuh' dan kini ia juga Siap menghadapi para Penghujat Islam.
agar Lebih Jelas maka akan saya copy kembali Perdebatan Penulis dengan Duladi Samarinda di note ini :
diberbagai kesempatan Duladi alias Baedowi mengulang ulang bahkan memperbanyak Thread dengan subtansi yang sama,bahkan ia menantang beberapa Netter Muslim untuk berdebat 1 lawan satu dengannya.
Beberapa Kali Penulis mencoba merespon Postingannya tetapi seringkali Komentar komentar Penulis tidak mendapat tanggapan semestinya dan seringkali sengaja ia Hindari.
ketika ia sesumbar membuat Tantangan :
Sekarang begini saja, jawab:
(1) Bila sudah tahu awloh itu tidak suka disekutukan/dikawankan dengan benda apapun, apalagi JIMAT, kenapa Muhammad malah menyisakan batu jimat suku Quraish di Ka’bah?
(2) Kenapa awloh bisa disekutukan/dikawankan dengan berhala-berhala patung di ka’bah, bila ia sendiri tidak wujud?
(3) Kenapa para calon haji memanggil batu hitam itu “awloh” sebelum menciumnya?
(4) Kenapa para muslim sedunia sujud menyembah ke arah batu hitam suku Quraish?
Kalau dirimu sanggup menjawab 4 pertanyaan inti ini secara logis dan masuk akal, saya akan membuat pernyataan maaf di forum ini kalau saya telah menuduh Islam menyembah awloh berwujud batu.
Maka kemudian Amor tanggapi tantangannya dengan membuat Topik sendiri dan menantang dia debat satu lawan satu kembali.
dan sengaja penulis memulai menyampaikan kembali tanggapan tanggapannya Untuk Duladi yang sudah disampaikan sebelumnya.
sebelumnya Baedowi menulis
“
tuhan-tuhan” yg dimaksud adalah Laata, Uzza, Manat, Hubal, dan lain-lain yang menjadi pendamping Hajar Aswad (awloh) selama di Ka’bah.
Perhatikan kembali:
QS 17:42Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya
NYA dalam ayat di atas maksudnya adalah HAJAR ASWAD (AWLOH).
Demi membuat tauhid tuhannya, Muhammad menghancurkan berhala-berhala lain saingan HAJAR ASWAD, dan membuat SANG HAJAR ASWAD itu satu-satunya, tunggal, di dalam Ka’bah. Itu sesuai dengan permintaan dari awloh kayalannya sendiri: “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=Hajar Aswad) dan sucikanlah rumah-Ku ini”
Id amor respon :
Dul… sedang membuktikan kalau anda yang sangat pantas disebut “PERAMPOK DAN PEMERKOSA” dan BOTOL ROHANI yach??
yang mengutip ayat al-qur’an secara sepotong…
kita lihat ayat tersebut
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذاً لاَّبْتَغَوْاْ إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً
Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai `Arsy
perilaku anda yang bersikap curang tersebut sedang menunjukan orang yang dekat dengan IBLIS atau dengan Tuhan dul ?
kita lihat juga lebih lengkao dengan memperhatikan ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya…
Al-Israa`:039
ذَلِكَ مِمَّا أَوْحَى إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ وَلاَ تَجْعَلْ مَعَ اللّهِ إِلَهاً آخَرَ فَتُلْقَى فِي جَهَنَّمَ مَلُوماً مَّدْحُوراً
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
Al-Israa`:040
أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُم بِالْبَنِينَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلآئِكَةِ إِنَاثاً إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلاً عَظِيماً
Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).
Al-Israa`:041
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَـذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُواْ وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلاَّ نُفُوراً
Dan sesungguhnya dalam Al Qur`an ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
Al-Israa`:042
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذاً لاَّبْتَغَوْاْ إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً
Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai `Arsy”.
Al-Israa`:043
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوّاً كَبِيراً
Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.
maha benar Allah dengan segala firman-Nya….
baedowi mengutip postingan amor
Kutip
kita lihat juga lebih lengkao dengan memperhatikan ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya…
Al-Israa`:039
ذَلِكَ مِمَّا أَوْحَى إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ وَلاَ تَجْعَلْ مَعَ اللّهِ إِلَهاً آخَرَ فَتُلْقَى فِي جَهَنَّمَ مَلُوماً مَّدْحُوراً
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
tanggapan duladi / baedowi
Kutip
Siapakah tuhan-tuhan lain yang ditempatkan di samping allah/hajar aswad? Laata, Uzza, Manah, Hubal, dlsb.
Id amor respon:
hm.. sedang memamerkan kedegilan nich??hingga memahami kata-kata seperti itu saja tidak bisa?dan anda memahami terjemahan / frase ‘ disamping’ secara harfiah yah??
kemudian Baedowi menanggapi QS 17:41-43
Kutip
MAHA SUCI & MAHA TINGGI, itu bualan yang hebat, untuk menipu umat sedunia agar menyangka Hajar Aswad itu benar-benar Tuhan.
Muslim sedunia telah ditipu Arab……
Id amor respon :
Mana buktinya hajar aswad/allah itu maha suci dan MAHA TINGGI?
Duladi menulis
Dari sejak zaman si Mamad hingga para kalifah, tak pernah satu kali pun si hajar aswad itu menunjukkan EKSISTENSI DIRINYA sebagai SANG TUHAN, kecuali tetap dalam rupa batu berwarna hitam. Apakah ketika hajar aswad itu berfirman kepada si Mamad, ada orang lain yang menjadi saksinya? Apakah hajar aswad/allah itu pernah memperdengarkan SUARANYA dari langit di telinga orang-orang banyak, tidak atas apa katanya si Mamad? Apakah allah/hajar aswad pernah memperlihatkan sebuah penampakan ilahi/penglihatan atau sebuah tanda keajaiban di mata orang-orang Arab yg bukan gerombolannya Mamad?
Kalau cuma mengklaim: PANJUL MAHA SUCI, PANJUL MAHA TINGGI, PANJUL MAHA BESAR………. Siapa yang gak bisa?
Pakai dong OTAKMU………!!!
hm.. sebelumnya berargumentasi dengan ayat-ayat al-qur’an dengan cara-cara kotor (mengutip secara sepotong) ketika apa yang disampaikannya… melontarkan tuduhan (yang intinya tidak percaya kepada Al-qur’an..
Id amor respon :
apa perilaku ini perilaku orang yang pakai otak?
dan apakah orang yang punya otak waras…. membuat tuntutan kalau hajar aswat membuktikan sebagai sang Tuhan?
yang faktanya tak ada satupun Muslim yang menganggap hajar aswat itu sang pencipta?
kalau anda mau membahas soal tersebut….
anda bisa masuk disini…
http://faithfreedom.myforumportal.com/forum/viewtopic.php?t=848
Duladi menulis
saya sudah tunjukkan bukti-bukti nalar, semuanya sesuai LOGIKA berpikir.
Andalah yang berpikir tidak pakai otak, tapi pakai pantat. Pantas ocehannya gak mutu, dan tidak membantah apapun.
ID-AMOR bantah ARGUMEN LOGIS ini dengan argumen yang logis pula…!!!!:
Kalau Hajar Aswad bukan allah yang dimaksud, lalu kenapa ada ayat ini?
QS 22:26 “Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud.”
“Awloh” berkata, “Jangan memperserikatkan Aku dengan berhala.” Maka Muhammad pun membuat Hajar Aswad itu satu-satunya, tidak lagi diperserikatkan dengan patung-patung.
Tahu kamu, apa itu artinya? HAJAR ASWAD itulah ALLAH, dialah yang menolak dirinya diserikatkan (dikelompokkan/dijadikan satu kelompok) dengan berhala-berhala patung. Hajar Aswad itulah yang berkata, “Jangan memperserikatkan Aku dengan berhala.” [mungkin kamu akan berkata, mana bisa batu ngomong? inilah sandiwara yang Muhammad bikin]
Masih mau menyangkal ALLAH bukan HAJAR ASWAD?
Dan jawab juga pertanyaan ini:
1) Kalau Muslim tidak menyembah Hajar Aswad/Allah, kenapa sholat menghadap Hajar Aswad/Allah? Jangan lagi berdalih, itu untuk simbol persatuan umat. Benar, itu simbol persatuan umat untuk menyembah BERHALA TAUHID, yaitu sang hajar aswad/allah.
2) Kalau Hajar Aswad bukan allah, kenapa PEMUJAAN KEPADA SANG HAJAR ASWAD menjadi POKOK UTAMA (INTI) dalam RITUAL IBADAH HAJI? Ingat, TAWAF adalah Bagian terpenting dari upacara haji. Tawaf, berarti memutari Hajar Aswad sebanyak 7 kali, ketika start pertama harus menyalaminya terlebih dahulu, baik dengan cara mencium, mengusap, menghormat, atau meneriakinya “ALLAHU-AKBAR, demikian seterusnya tiap kali melewati Hajar Aswad, harus melakukan hal yang sama. Tawaf dilakukan 2 kali, pertama kali sebagai pembukaan ritual haji, disebut Tawaf Qudum, dan terakhir kali sewaktu hendak pulang, disebut Tawaf Wada’ (sebagai salam pamit). Jadi, jumlah total muter-muternya 2×7 = 14 kali muter, dan setiap kali muter melewati Hajar Aswad, harus menyalami Hajar Aswad (mencium/mengusap/menghormat/teriak Allahu-Akbar).
Kamu tidak bisa mengelak lagi, ISLAM adalah PENYEMBAH BATU BERHALA
Id amor respon :
hm.. siapa yang ocehannya nggak bermutu dul?
1. Qs 22:26
kita lihat ayat tersebut dan perhatikan juga bahasa asal yang diterjemahkan
وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَن لَّا تُشْرِكْ بِي شَيْئاً وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
wa-idz bawwa/naa li-ibraahiima makaana albayti an laa tusyrik bii syay-an wathahhir baytiya lilththaa-ifiina waalqaa-imiina waalrrukka’i alssujuudi
[22:26] Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud
apa asumsi anda..karena diterjemahkan rumah-Ku maka Tuhan berada di rumah tersebut?
dengan logika yang sama..coba anda jelaskan dengan standar pemahaman anda dalam menuduh Allah = hajar aswat!
dan sebagai penguji akan saya sampaikan ayat-ayat yang sejenis didalam alkitab
2Raj. 23:4 Raja memberi perintah kepada imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat dua dan kepada para penjaga pintu untuk mengeluarkan dari bait TUHAN segala perkakas yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya itu di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron, dan diangkutnyalah abunya ke Betel.
2Raj. 24:13 Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.
apa menurut anda Tuhannya Israel yang berada di Bait tuhan…?
Duladi Menulis
“
Awloh” berkata, “Jangan memperserikatkan Aku dengan berhala.”Maka Muhammad pun membuat Hajar Aswad itu satu-satunya, tidak lagi diperserikatkan dengan patung-patung.
Tahu kamu, apa itu artinya? HAJAR ASWAD itulah ALLAH, dialah yang menolak dirinya diserikatkan (dikelompokkan/dijadikan satu kelompok) dengan berhala-berhala patung. Hajar Aswad itulah yang berkata, “Jangan memperserikatkan Aku dengan berhala.” [mungkin kamu akan berkata, mana bisa batu ngomong? inilah sandiwara yang Muhammad bikin]
Masih mau menyangkal ALLAH bukan HAJAR ASWAD?
Id amor respon :
kalau Allah melarang manusia untuk menyekutukannya.. logikanya apa bisa anda simpulkan kalau Allah= hajar aswat?
bagaimana ayat-ayat alkitab yang ini?
Ul. 4:16 supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
Ul. 7:5 Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis.
dengan logika terbalik sesuai tuduhan anda?
apa menurut anda tuhan yang benar tidak menolak di serikatkan ?
Baedowi Alias Duladi menulis
1) Kalau Muslim tidak menyembah Hajar Aswad/Allah, kenapa sholat menghadap Hajar Aswad/Allah? Jangan lagi berdalih, itu untuk simbol persatuan umat. Benar, itu simbol persatuan umat untuk menyembah BERHALA TAUHID, yaitu sang hajar aswad/allah.
2) Kalau Hajar Aswad bukan allah, kenapa PEMUJAAN KEPADA SANG HAJAR ASWAD menjadi POKOK UTAMA (INTI) dalam RITUAL IBADAH HAJI? Ingat, TAWAF adalah Bagian terpenting dari upacara haji. Tawaf, berarti memutari Hajar Aswad sebanyak 7 kali, ketika start pertama harus menyalaminya terlebih dahulu, baik dengan cara mencium, mengusap, menghormat, atau meneriakinya “ALLAHU-AKBAR, demikian seterusnya tiap kali melewati Hajar Aswad, harus melakukan hal yang sama. Tawaf dilakukan 2 kali, pertama kali sebagai pembukaan ritual haji, disebut Tawaf Qudum, dan terakhir kali sewaktu hendak pulang, disebut Tawaf Wada’ (sebagai salam pamit). Jadi, jumlah total muter-muternya 2×7 = 14 kali muter, dan setiap kali muter melewati Hajar Aswad, harus menyalami Hajar Aswad (mencium/mengusap/menghormat/teriak Allahu-Akbar).
Kamu tidak bisa mengelak lagi, ISLAM adalah PENYEMBAH BATU BERHALA
sekali lagi apa yang ada pertanyakan sudah sangat basi.. = hanya mengulang-ulang postingan sebelumnya…
jawaban pertanyaan pertama.
tak ada satupun dasar dalil maupun argumentasi bahwa sholat diperintahkan menghadap Hajar aswat.. yang ada adalah menghadap kemasjidil haram!
kalau titik sentralnya kiblat itu hajar aswat maka orang yang shalat didalam ka’bah tidak dibebaskan menghadap kemana saja.. tetapi harus menghadap hajar aswat tersebut..
tetapi fakta tidak seperti itu!jadi sangat jelas sekali bahwa hajar aswat bukan simbol persatuan.. seperti asumsi anda… = yang mikirnya nggak pakai otak tapi pakai pantat yach?? (makan sendiri pernyataan anda )
jawaban untuk pertanyaan kedua
lagi-lagi anda membuat kesimpulan bukan atas pengetahuan tetapi lagi-lagi sekedar asumsi yach??
dan anda menganggap Thawaf terpenting? dan menganggap lainnya kurang penting dibanding thawaf?
sebaiknya anda perlu ketahui dahulu tentang Rukun Haji
1. Ihram, yaitu berniat dalam hati dengan mengatakan:”Saya berniat (mulai) melaksanakan ibadah hajiatau umrah”.
2. Wuquf di Arafah, (waktunya adalah antaratergelincirnya matahari pada hari Arafah yaitu padatanggal 9 dzulhijjah sampai terbitnya fajar malamhari raya idul adlha).
3. Thawaf di baitullah.
4. Sa’i antara bukit Shofa dan bukit Marwa tujuh kalidari ‘aqd ke ‘aqd.
5. Memotong sebagian atau seluruh rambut.
6. Tertib dalam sebagian besar rukunnya.Adapun yang merupakan rukun ibadah umrahadalah yang tersebut di atas kecuali wukuf di Arafah.Dan tiap-tiap rukun ini mempunyai tuntunan;kewajiban dan syarat-syarat tersendiri yang harusdipenuhi.
perhatikan point no 2-4!
apakah semua point penting tersebut menekankan pada sebuah tempat? yaitu Hajar aswat?
fakta thawaf yang dimulai dari hajar aswat hanya salah satu dari rukun haji… = membuktikan hajar aswat mempunyai kedudukan sebagaimana gunung safa dan marwa.. sebagaimana padang Arafah..
semua hanyalah ciptaan Allah… kebetulan saja Allah memilih tempat tempat tersebut untuk dijadikan tempat untuk menjalankan ritual haji..jadi kalau ada orang yang menganggap hajar aswat itu Tuhan.. dan memaksakan pemahaman kalau Tuhannya orang islam adalah hajar aswat.maka orang tersebut mikirnya nggak pakai otak tapi pakai pantat (makan lagi kata-kata anda)
dan membuktikan diri kalau ia hanya seorang perampok dan pemerkosa.. tetapi punya hobby ‘maling teriak maling’kasihan sekali duladi….
Duladi menulis
Hua ha ha ha ha….Masih mengelak kalau TAWAF (muter-muter mengelilingi HAJAR ASWAD dengan bangunan Ka’bah sebagai lintasan putarnya) sebagai RITUAL INTI dalam HAJI?
TAWAF dilakukan ketika Muslim pertama kali datang, dan dilakukan lagi ketika hendak pulang kampung.
HAJAR ASWAD dianggap sebagai PEMILIK BANGUNAN KA’BAH, PENGHUNI KA’BAH yang AT-TAUHID, satu-satunya, tiada duanya, cuma ia sendiri.
Ritual haji tanpa muter-muter mengelilingi HAJAR ASWAD, bukan upacara haji namanya.
Id amor respon :
hm… membuktikan kalau hati dan pikirannya kotor yah??dan menunjukan lagi kebutaannya terhadap persoalan haji tetapi sok tahu…
dan ia tidak tahu apa itu rukun haji.. hingga ia punya komentar yang menggelikan (waton suloyo / asal membantah / menbantah yang asal-asalan.
thawaf subtansinya tidak sedang mengelilingi hajar aswad… tetapi hajar aswat sebagai tanda / tempat disunahkan untuk memulai thawaf…
kalau diantara rukun haji itu yang paling inti adalah Wukuf di Arafah bukan thawaf!
karena ada bukti / penjelasan Wukuf di arafah merupakan rukun yang terpenting dalam ibadah haji, sehingga Rasulullah mengatakan “alhajju arafah”. Haji itu adalah arafah.
tetapi tidak ada penjelasan Alhajju thawaf . thawaf adalah rukun yang terpenting dalam ibadah haji.
justru yang ada penjelasan bahwa thawaf adalah seperti shalat!
dan perlu diingat bahwa hajar aswat hanya sebagai tempat awal.. sebagaimana dalam ihram ada tempat-tempat tertentu / khusus .maka dalam ibada haji hajar aswat punya kedudukan yang sama dengan tempat-tempat khusus tersebut.
Duladi menulis
Apakah Muslim meneriaki gunung Shafa dan Marwa dengan teriakan: “Ya, awloh, aku datang memenuhi panggilanmu.” Atau mengacungkan tangan ke arah gunung-gunung itu sambil meneriakinya, “Allahu-Akbar”?
Ketika datang pertama kali, menemui HAJAR ASWAD lebih dulu.Setelah hendak pulang, pamitan juga kepada HAJAR ASWAD itu.
lagi lagi baedowi memamerkan kebutaannya terhadap Islam yang tidak bisa membedakan kalimat talbiyah dan bacaan thawaf…
Duladi menulis
KEBETULAN?AWLOH memilih tempat yang sama dengan tempat yang dipakai oleh orang-orang Arab Jahiliyah ketika melakukan ritual pagan mereka?
Id amor respon :
kalau dengan logika seperti ini fakta bait Allahnya orang israel juga pernah untuk ritual pagan kok??
fakta bagi orang beriman saat shalat diperintahkan menghadap bukan ke Ka’bah mereka tetap taat…kalau ‘seandainya’ Allah memperintahkan untuk berkiblat ke arah lain.. pasti orang beriman akan melaksanakannya…
jadi amor anggap kebetulan karena semua kebetulan diperintahkan Allah = subtansinya bukan menghadap kemana tetapi menaati perintah Allah sang pencipta
Duladi menulis
Oke, tidak usah mengelak lagi. Jawab ini:
Kalau HAJAR ASWAD bukan ALLAH, kenapa HAJAR ASWAD yang ditauhidkan sesuai dengan perintah awloh dalam QS 22:26, “JANGAN KAWANKAN AKU DENGAN APAPUN DI KA’BAH; Jangan sekutukan aku, jangan perserikatkan aku, jangan jadikan aku menjadi bagian dari kelompok berhala.” ??
Id Amor respon
justru lagi-lagi anda membuktikan sebagai pemerkosa.. yang seenak perutnya menerjemahkan ayat al-qur’an agar sesuai syahwat = yang penting syahwat tersalurkan…
justru dari bantahan anda sebelumnya..soal menanggapi ayat alkitab menunjukan anda tidak tahu makna frase tersebut..
ungkapa jangan sekutukan aku = jangan ada tuhan lain selain aku.. = secara subtansi ayat-ayat alkitab tentang mengingatkan akan Keesaan Tuhan sama dengan ayat-ayat al-qur’an yang menggelikan adalah banyak ayat-ayat al-kitab yang menegaskan keesaan tuhan… tetapi orang yang mengaku bersandarkan alkitab punya konsep Tuhan 3 in 1 / trinitas… apa ini bukan konsep Tuhan perserikatannich??
baedowi alias duladi yang sebelumnya bermimpi Muslim tidak bisa menyangkal.. tetapi fakta yang terjadi Baedowi alias Duladi tidak bisa menyangkal postingan amor…
kalau baedowi :ia hanya seorang “pemerkosa dan perampok”…yang tidak tahu soal Islam tapi sok tahu…tidak tahu tentang persoalan ibadah haji tetapi sok membuat kesimpulan…
yang mengumbat tantangan tetapi faktanya… tidak punya nyali lagi untuk 1 lawan 1 dengan amor nich??
dan ia mulai ngelantur kemana-mana pembahasannya yach…soal tuhan bisa menampakan diri kepada manusia.. amor sudah buat topik menanggapi topiknya di FFI..
http://faithfreedom.myforumportal.com/forum/viewtopic.php?t=848
soal tuhan yang minta disembah / ritual menyembah tuhan
http://faithfreedom.myforumportal.com/forum/viewtopic.php?t=915&start=0
maka jelas sekali siapa yang membuktikan diri sebagai manusia Banci yach??
baedowi yang suka mengumbar tuduhan kepada oranglain lagi-lagi fakta membuktikan tuduhan tersebut lebih pantas untuk diri sendiri (baedowi / duladi )
Kutip dari: BAIDOWI
Saudara Doni yang manis, kenapa kamu menuduh saya cuma sekedar menduga?
Coba, kamu setiap hari nungging-nungging menghadap Hajar Aswad. Para calon haji memanggil hajar aswad dengan panggilan “Awloh”.
Dan Muhammad disaat mensucikan Ka’bah, dia hancurkan sekutu-sekutu Hajar Aswad dari sekeliling Ka’bah, tiada memiliki kawan dan sekutu lagi. Ini sesuai dengan permintaan Hajar Aswad dalam QS 22:26, “Jangan sekutukan AKU dengan patung-patung berhala, sucikanlah Ka’bah.”
Muhammad pun melarang pengikutnya menyembah Tuhan yang di langit, namun memerintahkan pengikutnya nyembah Hajar Aswad yang ada di Ka’bah yang berlokasi di halaman tengah Masjidil Haram.
Sahih Muslim Book 4. Prayer. Hadith 0862Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya
Sahih Muslim Book 4. Prayer. Hadith 0863Abu Huraira melaporkan: Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang, atau mata mereka akan di renggut.
QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. [size=18]Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.[/size] Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Jadi, cukup jelas di sini, bahwa sesungguhnya allah swt adalah batu hitam hajar aswad.
Untuk menipu kalian, Muhammad bikin teori-teori ngibul buat mengaburkan sosok awloh yang sebenarnya, seolah awloh dan hajar aswad itu 2 sosok yang berbeda, padahal sama. Awloh adalah nama aslinya, hajar aswad adalah nama samaran.
Muhammad adalah seorang penipu, karena antara bacot dengan praktek sama sekali berbeda. Ini sesuai dengan pepatah: Lain di mulut, lain di hati.
Untuk mengetahui seseorang itu jujur atau bohong, lihatlah dari prakteknya, jangan hanya percaya pada teori-teorinya saja
Id amor respon
hm… jelas apanya Dul??
jelas kalau anda Duladi tetapi coba mengingkari kalau anda bukan Duladi dengan mengatai Duladi sok tahu yach??
tetapi fakta postingan anda copy paste dari postingan Duladi di FFI!
dan soal siapa yang berbohong apa bukan anda sendiri nich??amor sedang mempersiapkan daftar kebohongan anda dul…
1. argumentasi anda yang mengulang-ulang soal QS 22:46
anda beranggapan bahwa hanya hajar aswat yang ada di masjidil Haram (sesuatu yang di istimewakan)
sampai saat ini anda tidak bisa memberikan bukti bahwa hajar aswat dijadikan berhala / tuhan …
dan sebagai informasi untuk membuka mata anda..bahwa tidak hanya Hajar aswat saja sesuatu yang diistimewakan..
setidaknya amor akan sampaikan beberapa lagi
1. Rukun Yamani
2. Hijr Ismail
3. Maqam Ibrahim
hajar aswat maupun nama-nama yang saya sebutkan sama kedudukannya dengan 3 nama diatas.. = tidak ada yang menjadikannya sebagai Tuhannya Orang islam…
masih bernafsu menjadi “perampok dan pemerkosa” dul ?
Jadi, cukup jelas di sini, bahwa sesungguhnya allah swt adalah batu hitam hajar aswad.
hm.. jelas apanya ?
jelas kalau anda perampok dan pemerkosa yach?
dengan logika apa anda bisa membuat kesimpulan hadist tersebut sebagai kejelasan kalau Allah swt adalah hajar aswat?
logika otak orang keblinger?
anda sedang mengkofrontir Hadist dan Al-Qur’an?
sebaiknya perhatikan konteks keduanya…
apa yang anda sampaikan adalah terjemahan dari hadist ini yach??
Book 4, Number 0862:Jabir b. Samura reported : The Messenger of Allah (may peace be upon him) said : The people who lift their eyes towards the sky in Prayer should avoid it or they would lose their eyesight.
——————————————————————————–
Book 4, Number 0863:Abu Huraira reported: People should avoid lifting their eyes towards the sky while supplicating in prayer, otherwise their eyes would be snatched away.
——————————————————————————–
kata yang sama anda terjemahkan berbeda?
ini bukti kejujuran anda atau kecurangan anda DUl?
book 4 adalah terjemahan dari Kitab ash-Shalat
dan hadist yang anda sampaikan adalah bab yang sama-sama bab ke 23
jelas sekali!
hadist yang anda sampaikan adalah hadist pembahasan tentang shalat!
sedangkan apa yang anda sampaikan yang ingin mengadu antara ayat Al-qur’an dan hadist tersebut konteksnya sama?
ini membuktikan kembali bahwa anda pemerkosa dan perampok yach? = suka bersikap curang untuk mencari pembenaran bukan kebenaran yach??
secara logika tentang Hadist tersebut kalau orang shalat menghadap kelangit = shalat Dhuhur = sekitar jam 12…,
maka kalau langsung menatap keatas/ langit.. apa mata tidak langsung menatap matahari??? dan melihat matahari minimal 3 menit dilakukan rutin setiap hari.. apa yang terjadi dengan “matanya”?
Duladi menulis
Tapi sebenarnya, perihal BATU HITAM = ALLAH sudah FINAL, dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Maka, ketika seorang penipu berusaha berkelit dengan cerdiknya menanyakan: Mana ada ayat-ayat yang menyatakan BATU HITAM = ALLAH SWT?
Saya jawab: ADA BANYAK SEKALI.
Berikut ini adalah sebagian kutipannya saja.
QS 7:173. atau agar kamu tidak mengatakan : “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan (=Hajar Aswad) sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu
kalau orang lain ada yang mengutip ayat alkitab berbeda dengan terjemahan yang ada.. anda ngamuk nggak karuan…
tetapi fakta perilaku anda suka mengutip terjemahan ayat al-qur’an seenaknya …
kalau anda anggap ayat tersebut sebagai pendukung ‘mimpi’ anda…
apa anda perlu belajar bahasa indonesia tingkat sekolah dasar.. tentang kata yang amor perbesar tersebut dul??
anda ngamuk .. kalau netter muslim mengutip alkitab hanya sepotong-sepotong.. tetapi perilaku anda bagaimana dul??
anda mengutip Qs 7:173.. dan menambahi seenak perut anda terjemahan frase Tuhan dengan hajar aswat…
dalam metode mengutip ayat saja anda membuktikan sebagai pemerkosa dan perampok…
apalagi kalau diperiksa konteks ayat yang anda kutip…
perhatikan ayat-ayat sebelumnya…
[7:163] Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeriyang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
وَإِذَ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْماً اللّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَاباً شَدِيداً قَالُواْ مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
[7:164] Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.
فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِ أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ
[7:165] Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
فَلَمَّا عَتَوْاْ عَن مَّا نُهُواْ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ
[7:166] Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
[7:167] Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأَرْضِ أُمَماً مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
[7:168] Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُواْ الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَـذَا الأدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ الْكِتَابِ أَن لاَّ يِقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا فِيهِ وَالدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
[7:169] Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: “Kami akan diberi ampun”. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
وَالَّذِينَ يُمَسَّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ
[7:170] Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.
وَإِذ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّواْ أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ خُذُواْ مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
[7:171] Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa”.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
[7:172] Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
أَوْ تَقُولُواْ إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِن قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّن بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
[7:173] atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”
ayat tersebut konteksnya menceritakan tentang kisah bani Israel…
apa menurut anda Tuhannya orang Israel hajar aswat dul??
atau anda sedang memamerkan kebodohan dan sikap sok tahu anda dul??
kutipan Duladi berikutnya
QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Hajar Aswad dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
lagi-lagi orang yang sakit jiwa.. mengganti seenak perutnya setiap terjemahan yang merujuk kepada Allah…
dalam hal ini amor tidak sungkan-sungkan mengatakan Baedowi alias si bencong Duladi orang sakit jiwa.. karena kalau ia waras maka tidak mungkin mengganti dengan kata tersebut..
orang yang waras maka memperhatikan ayat sebelum dan sesudahnya.. kalau memang ia menjadikan ‘itu sebagai pendukung argumentasi’
kita lihat ayat-ayat sebelumnya
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيفاً فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
[7:189] Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur”.
فَلَمَّا آتَاهُمَا صَالِحاً جَعَلاَ لَهُ شُرَكَاء فِيمَا آتَاهُمَا فَتَعَالَى اللّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
[7:190] Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna,maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
أَيُشْرِكُونَ مَا لاَ يَخْلُقُ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ
[7:191] Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
وَلاَ يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْراً وَلاَ أَنفُسَهُمْ يَنصُرُونَ
[7:192] Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan
jelas sekali konteks ayat tersebut menjelaskan / menceritakan tentang “SANG PENCIPTA” = lihat frase terjemahan yang amor perbesar!!
apa dengan mengganti frase ‘penjelasan’ diterjemahan tersebut.. duladi membuktikan orang berpikir ilmiah.. atau orang yang berpikir “busuk”?
nggak mikir soal itu dul?
kutipan dari Duladi alias Baedowi…
QS 17:42. Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya (=Hajar Aswad), sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy.”
dengan logika apa kalau ayat tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan dari sdr kong Naif ini?
Duh …. Si Mas , sekali lagi KONG bertanya :“Adakah persaksian didalam Islam , Hajar Aswat (batu hitam) adalah Allah dan Allah juga adalah batu hitam ”Apa yang berpage-page itu bukan Asumsi sampeyan ….., dah lah KONG koler diskusi wan sampeyan .Masih waras Mas Adadeh biar gitu-gitu juga beliau masih lurus dengan lawan diskusinya .
lagi-lagi otak dan hati anda memang perlu dibersihkan dahulu dari penyakit-penyakit hati… = jiwa Iblis…
untuk memahami al-qur’an…. sebelum membaca ayat-ayat tersebut harus membersihkan dari jiwa syetan = membaca ta’awudz…
= kalau boleh diilustrasikan….untuk melihat sesuatu agar sesuai dengan fakta.. maka harus menggunakan kaca mata yang jernih ,bersih… dan sesuai ukuran pemakainya….
kalau tidak mengikuti syarat tersebut..maka justru tidak akan bisa melihat sebagaimana mestinya….
kita periksa lagi ayat tersebut!
Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya , sebagaimana yang mereka katakan,niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy.”
jelas sekali konteks ayat tersebut adalah menceritakan tentang orang yang suka membuat tuduhan-tuduhan keji terhadap Allah…
apalagi kalau kita melihat ayat sebelum dan sesudahnya… maka semua akan lebih jelas lagi
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَـذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُواْ وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلاَّ نُفُوراً
[17:41] Dan sesungguhnya dalam Al Qur’an ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulanganperingatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذاً لاَّبْتَغَوْاْ إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً
[17:42] Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy”.
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوّاً كَبِيراً
[17:43] Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيماً غَفُوراً
[17:44] Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ حِجَاباً مَّسْتُوراً
[17:45] Dan apabila kamu membaca Al Qur’an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,
وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْراً وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْاْ عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُوراً
[17:46] dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Qur’an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya,
jadi jelas sekali kalau kita memperhatikan konteks ayat tersebut…
seorang Duladi tidak menyanggah ayat-ayat al-qur’an..tetapi justru membuktikan kebenarannya dengan ‘perilakunya’ yang seperti orang sakit jiwa…. = yang terfikir adalah bagaiamana ayat yang ia lihat disesuaikan dengan pikirannya yang kotor… tetapi ngakunya ‘sok ilmiah’..
kasihan sekali anda dul….
Duladi Menulis
Bukan. Orang Yahudi tidak mempersekutukan YAHWEH dengan berhala-berhala, seperti yang dilakukan suku Quraish di Mekkah.
Jadi, konteks ayat itu adalah kibulan Muhammad, dalam rangka menjalankan ambisinya men-tauhid-kan “jimatnya” Quraish. Kisah yang diceritakan adalah kisah fiktif dari bani Israel, tapi sebenarnya diarahkan untuk suku Quraish. Maksud si Mamad, untuk menyadarkan suku Quraish agar tidak mempersekutukan batu hitam awloh dengan berhala-berhala. (sok-lah)
Id amor respon
kembali memamerkan pengetahuan yang minin terhadap alkitab ya?= pengetahuan tentang kitab sendiri saja sering ngawur.. apalagi kitabnya orang lain dul?
= anda membuat kesimpulan seperti itu menunjukan anda rajin membaca alkitab sendiri atau justru memamerkan kemalasan anda dul??
ayat ini bisa dijadikan renungan =buat membuka mata anda dul??
2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.
2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain,dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
2:13Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
2:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka
lagi-lagi anda suka mempermalukan diri sendiri dul??
DUladi menulis :
Kisah yang diceritakan adalah kisah fiktif dari bani Israel, tapi sebenarnya diarahkan untuk suku Quraish. Maksud si Mamad, untuk menyadarkan suku Quraish agar tidak mempersekutukan batu hitam awloh dengan berhala-berhala. (sok-lah)
hm… kisah fiktif?
kesimpulan anda tersebut bukan berdasarkan karena tahu.. tetapi berdasarkan kebutaan anda terhadap kitan anda sendiri.. = ingin nambah ayatnya Dul??
nich amor kasih lagi..
6:7 Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu,
6:8 maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.
6:9 Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu.
6:10 Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmumaka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu.”
apa itu kisah fiktif dul??
Duladi menulis
HAJAR ASWAD sebagai BERHALA/JIMAT:
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam.” (HR Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-Baihaqi).
Dari Abdullah bin Amru berkata, “Malaikat Jibril telah membawa Hajar Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini. Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya. Karena akan tiba saat di mana Jibril datang kembali untuk membawa batu tersebut ke tempat semula. (HR Al-Azraqy)
Id Amor respon :
dengan logika apa anda menyimpulkan kalau Hadist tersebut sebagai bukti Hajar aswat = setiap benda yang berasal dari surga itu bisa disimpulkan berhala / tuhan??
apakah karena datang dari surga bisa disimpulkan ia berhala /Tuhan?apakah karena dibawa dan akan diambil oleh Jibril itu bukti sebagai berhala atau tuhan?
atau justru sebaliknya bahwa hadist yang anda sampaikan itu merupakan bukti bahwa hajar aswat hanyalah benda / ciptaan bukan Pencipta / yang dipertuhankan??
= kesimpulan yang anda buat adalah kesimpulan yang ngawur??
Duladi menyatakan
HAJAR ASWAD sebagai ALLAH & RATU 360 BERHALA:Hadis Sahih Muslim 1150Sebelum mencium Hajar Aswad itu, Muhammad mengucapkan:“Labbaik allahuma labbaik” yang berarti : “Ya Allah atas panggilanMu aku datang kepadaMu.”
Id amor respon :
anda hobby mengutip hadis ini… baik di FFI maupun di forum ini
amor coba cari sumber/referensi yang bisa dipercaya belum ketemu sampai sekarang yang secara tekstual seperti itu!
maka hadist yang anda kutip tersebut berasal dari hadist online atau hadist yang ada di buku yang beredar?
kalau dari hadis online berikan referensi linknya!
kalau berasal dari buku yang beredar bisa tunjukan dari percetakan dan judul bukunya!
kalau anda tak mampu maka bisa jadi ini Hadist palsu / karangan anda!
yang sudah anda revisi karena sebelumnya menulis bismilahi allahu Akbar diterjemahkan Ya Allah atas panggilanMu aku datang kepadaMu.”
yang amor jadikan bukti kebutaan anda terhadap persoalan Islam?
bagaimana Dul??
dan untuk lebih jelas amor akan sampaikan Hadis Muslim no 1150
حدثنا يحيى بن حبيب حدثنا خالد يعني ابن الحارث حدثنا قرة بن خالد حدثنا أبو الزبير حدثنا عامر بن واثلة أبو الطفيل حدثنا معاذ بن جبل قال جمع رسول الله صلى الله عليه وسلم في غزوة تبوك بين الظهر والعصر وبين المغرب والعشاء قال فقلت ما حمله على ذلك قال فقال أراد أن لا يحرج أمته
fakta hadist tersebut sama sekali tidak membahas soal mencium hajar aswat….jadi anda ambil hadist dari mana Dul??
duladi meneruskan
Batu itu sebagai penanda awal tawaf, diletakkan di sudut pertama Ka’bah:
MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113:Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
Id amor respon
hm… dengan logika apa anda bisa menyimpulkan kalau dijadikan tempat awalan sebuah ‘ritual’itu berhala?
saat Ihram ada tempat-tempat khusus untuk mengawalinya….
apakah itu berhala?
saat Sai ada tempat-tempat khususnya?
apakah itu berhala?
saat yang terpenting itikaf ada tempat dan waktu khusus…. apakah itu berhala?
kemudian DUladi melanjutkan
Kutip
Hadits Shahih Bukhari no. 1187
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. katanya: “Nabi SAW memasuki kota Mekkah, sedang di waktu itu di keliling Ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala
ID amor respon :
hadist yang anda tunjukan hanya menyebut ada 360 berhala …
tetapi mana bukti kalau hajar aswat termasuk bagian dari berhala tersebut? (yang 360)?
dan postingan gambar dan komentar anda tersebut lagi-lagi hanya membuktikan diri anda membutakan terhadap postingan amor sebelumnya?
lihat postingan amor Sel Apr 29, 2008 12:16 am
maka sebaiknya tunjukan bantahan anda terhadap postingan amor tersebut = jawaban logis amor..kalau anda tak mampu menyangkal jawaban amor maka jelas anda sebenarnya bertanya tetapi tidak membutuhkan jawaban =
sesumbar akan minta maaf kalau ada yang bisa menjawab secara logis..tetapi fakta anda membutakan diri… terhadap jawaban
maka keliru nggak kalau amor anggap Baedowi alias Duladi sakit jiwa??
kemudian Duladi mengutip
Sumber: http://www.dzikir.org/b_haji05.htm
Tawaf Qudum
Disebut juga Tawaf Dukhul, yaitu tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang yang dilakukuan pada waktu jama’ah baru tiba di Mekah.
Nabi Muhammad SAW setiap kali masuk Masjidil Haram lebih dulu melakukan tawaf sebagai ganti shalat Tahiyyatul Masjid. Maka tawaf inipun disebut juga Tawaf Masjidil Haram.
Hukum untuk tawaf Qudum adalah Sunat.maka jika tidak melaksanakan tawaf Qudum tidak membatalkan Ibadah haji ataupun Umrah. Bagi wanita yang sedang haid atau Nifas dilarang melakukan Tawaf Qudum. Bagi wanita yang melaksanakannya tidak perlu lari-lari kecil cukup berjalan biasa.
Tawaf Qudum ini boleh tidak disambung dengan Sa’i, tetapi bila disambung maka Sa’inya sudah termasuk Sa’i haji. Oleh karena itu waktu Tawaf Ifadah jama’ah tidak perlu lagi melakukan Sa’i. Disunatkan menyelendangkan pakaian atas Ihram di bawah ketiak lengan kanan dan ujungnya diatas pundak kiri. kalau mungkin sempatkanlah mengusap dan mengecup Hajar Aswad atau cukup dengan memberi isyarat dari jauh sambil membaca :
“Allahumma Imaanan Bika Wa Tashdieqan Bikitaabika Wa Wafaaan Bi’ahdika Wattibaa’an Lisunnati nabiyika Sayydinaa Muhammadin Shallalahu Alaihi Wasallam.”
Artinya :
“Ya Allah ku ! aku beriman kepada Mu dan membenarkan kitab Mu, dan memenuhi janji Mu serta mengikuti sunnah nabi Mu, yaitu penghulu kami Muhammad SAW”
ditengah-tengah melakukan tawaf itu jama’ah haji diperkenankan membaca do’a :
“Subhaanallah Wal hamdulillah Walaailaaha Illallah, Wallaahu Akbar Walaa Haula Walaa Quwwata Illaabillah. Allahumma Innie Aamantu Bikitaabikalladzi Anzalta Wa Nabiyya Kalladzi Arsalta Faqhfir lie Maaqaddamtu Wama Akh khartu.”
Artinya :
“Maha suci Allah, Segala puji bagi Allah tidak ada Allah yang patut disembah kecuali Allah, Allah Maha besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Allahku ! Sesungguhnya aku beriman kepada kitab Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi Mu yang telah Engkau utus, Oleh karena itu ampunilah dosa – dosaku yang telah lalu dan yang akan datang.”
Dan ketika sudah sampai di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad supaya membaca :
“Rabbanaa Aatinaa Fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhirati Hasanah Waqinaa ‘Azaabannar wa Adkhilnaa Ijannata Ma’al Abrar.”
Artinya :
“Ya Tuhan kami ! berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari siksaan api neraka, dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang baik.”
Id amor respon :
hm.. anda coba-coba mengutip dari sumber Islam ..
tetapi jelas sekali apa yang anda kutip tersebut menunjukan anda tidak mengerti apa yang anda kutip tetapi sok tahu terhadap pemahaman anda…
ketidak tahuan anda tersebut adalah persoalan
1. Hukum untuk tawaf Qudum adalah Sunat
2. Dan ketika sudah sampai di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad supaya membaca
yang menggelikan anda membold tulisan ini tetapi anda tidak mengerti tentang frase : Di ANTARA RUKUN YAMANI DAN HAJAR ASWAT!
sepertinya anda perlu belajar bahasan Indonesi tingkat sekolah dasar!
karena sampai sekarang masih memahami kalau muslim memanggil hajar aswat .. Allah…sebagai contoh kongkrit…amor akan buat kalimat
diantara jakarta dan bandung ada tempat untuk rekreasi =
apakah anda memahami tempat rekreasi tersebut jakarta / bandung??
sebelumnya anda mengutip sumber dari http://www.dzikir.org/b_haji05.htm
justru yang aneh adalah kenapa anda hanya mengutip soal tawaf Qudum?
dan link tersebut tidak mendukung pemahaman anda… yang konyol soal hajar aswat!
untuk lebih jelas akan saya sampaikan keseluruhan isi link tersebut!
TAWAF
Dalam pengertian umum Ibadah Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimana tiga putaran pertama dengan lari – lari kecil (jika mungkin), dan selanjutnya berjalan biasa. Tawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad ( tempat batu hitam ) dengan menjadikan Baitullah disebelah kiri.
Tawaf Nabi Adam. Ibnu Abbas RA menceritakan bahwa nabi Adam AS pernah melaksanakan Ibadah haji dan bertawaf keliling Ka’bah dengan tujuh kali putaran. Kemudian para malaikat menemuinya dan berkata :
“Semoga hajimu mabrur wahai Adam. Sesungguhnya kami telah melaksanakan Ibadah Haji di Baitullah ini sejak 2000 tahun sebelum kamu.”
Adam bertanya :
“Pada zaman dahulu, apakah yang kalian baca pada saat tawaf ? “
Mereka menjawab :
“Dahulu kami mengucapkan ; Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar”
Adam berkata, tambahkanlah dengan ucapan :
“Wa la haula wa la quwwata illa billah”
Maka selanjutnya para malaikatpun menambahkan ucapan itu.
Tawaf Nabi Ibrahim, setelah menerima perintah membangun kembali ka’bah, nabi Ibrahim AS melaksanakan ibadah haji. kemudian para malaikat menemuinya pada saat tawaf seraya mengucapkan salam kepadanya lalu Ibrahim pun bertanya kepada mereka :
“Dahulu, apakah yang kalian baca saat tawaf ? “
Mereka menjawab :
“Dahulu sebelum bapakmu Adam kami membaca ; Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar. lalu Adam menyuruhkami menambahkan Wa la haula wa la quwwata illa billah “.
Selanjutnya Ibram berkata :
“Tambahkanlah bacaan kalian dengan Al aliyyi al ‘adzim”.
Kemudian para malaikat pun melaksanakannya.(lihat Al-Azraqy I/45).
Dengan demikian maka do’a tawaf adalah :
“Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar. Wa la haula wa la quwwata illa billah Al aliyyi al ‘adzim”
Tawaf Rasulullah,Ibnu Umar RA menceritakan “Dahulu apabila Rasulullah SAW melakukan Tawaf yang pertama ( Tawaf Qudum, atau tawaf selamat datang ), beliau berlari – lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran berikutnya. Beliau melakukan Sa’i ( berlari kecil ) pada Bathnul Masil (perut lembah) diantara bukit Shafa dan Marwah.
Suci dari Hadas. Dalam menyelenggarakan tawaf, Jama’ah harus dalam keadaan wudhu, suci dari hadas besar dan kecil serta tidak diperbolehkan bagi wanita yang sedang Haid atau Nifas.
Syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan tawaf adalah sebagai berikut :
Berniat akan melakukan tawaf.
Menuju ke garis coklat tanda batas putaran tawaf yang letaknya searah Hajar Aswad.
Menghadap ke Ka’bah dan ber-Istilam (mengangkat tangan kanan ke arah hajar Aswad) dan memberi isyarat mengecupnya, sambil mengucapkan Bismillahi Wallahu Akbar.
Memulai putaran pertama sambil membaca do’a.
Sampai di Rukun Yamani, mengusap Rukun Yamani ( bila memungkinkan, atau cukup dengan mengangkat isyarat tangan saja ) sambil mengucapkan Bismillahi Wallahu Akbar.
Melewati Rukun Yasmani maka sampai ke Hajar Aswad, garis start coklat, maka selesailah satu putaran.
Teruskan dengan putaran berikutnya, sampai selesai putaran ketujuh yang akan berakhir di hajar Aswad.
Jika Wudhu batal pada saat melaksanakan tawaf, segera berhenti dan bersucilah kembali dengan air atau bertayamum. setelah itu ulangi putaran saat batalnya wudhu dan lanjutkan sampai selesai. artinya putaran yang dilakukan sebelum wudhu batal adalah sah dan dapat dimasukan hitungan.
Setelah selesai Tawaf lanjutkan dengan ibadah berikutnya. Dan kalau bisa sesuai dengan urutannya.
Berdo’a atau Munajat di Mutlazam.
Shalat sunat dan berdo’a di makam Ibrahim.
Shalat sunat di Hijir Ismail, lanjutkan dengan Do’a.
Minum air Zamzam dan berdo’a.
Macam-macam tawaf
Tawaf terdiri dari 4 ( empat ) macam yaitu Tawaf Ifadah, Tawaf Qudum, Tawaf Wada dan Tawaf sunat.
Tawaf Ifadah
Tawaf ifadah adalah salah satu dari beberapa rukun haji, yang harus dilaksanakan sendiri jika tidakhajinya batal. tawaf ini disebut juga Tawaf Ziarah atau Tawaf Rukun. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 29 :
“Tsummal yaqdhuu tafatsahum wal yuufuu nudzuurahum wal yaththawwafuu bilbaitil ‘atiiq”Artinya :“Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran-kotoran mereka, memotong rambut, mengerat kuku dan memenuhi nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf di rumah yang tua itu.”Tawaf ini dilaksanakan setelah semua ibadah Haji telah diselesaikan yaitu ; melontar jumrah Aqabah, membayar dam serta Tahallul Akhir (Mencukur) kemudian disunatkan memakai wewangian setelah jama’ah tidak Ihram. Hal ini diterangkan dalam hadis Aisyah :
Artinya : “Aku pernah meminyaki Rasulullah SAW ketika (hendak) ihram, sebelum ia berihram, dan ketika sudah Tahallulsebelum ia melakukan tawaf di Ka’bah.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)Sesudah Tawaf Ifadah jama’ah langsung dapat melakukan Tahalllul Akbar, serta telah dihalalkan dari segala apa yang diharamkan ketika masih Ihram.
Waktu Pelaksanaan Tawaf Ifadah. Para ulama sepakat bahwa Tawaf Ifadah adalah merupakan rukub Haji yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang melakukan Ibadah Haji. Berikut ini pendapat para imam tentang waktu Tawaf Ifadah :
HANAFIYAH : Waktu Tawaf Ifadah dimulai dari fajar hari Nahr (10 Zulhizah) sampai akhir bulan sesudah seseorang melakukan wukuf di Arafah.MALIKIYAH : Waktu Tawaf Ifadah dimulai dari fajar hari Nahr (10 Zulhizah) sampai akhir bulan Zulhijah, sehingga apabila ada jama’ah haji meninggalkan (mengakhiri) dari waktu tersebut maka terkena DamSYAFI’IYAH : Waktu Tawaf Ifadah dimulai sejak setelah pertengahan kedua malam hari Nahr (10 Zulhizah) dan berakhir sampai jama’ah haji mengerjakannya (kapan saja) selama hidupnya. sedang waktu afdhal (utama) untuk mengerjakannya ialah pada hari Nasr (10 Zulhijah).
Tawaf Qudum
Disebut juga Tawaf Dukhul, yaitu tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang yang dilakukuan pada waktu jama’ah baru tiba di Mekah.
Nabi Muhammad SAW setiap kali masuk Masjidil Haram lebih dulu melakukan tawaf sebagai ganti shalat Tahiyyatul Masjid. Maka tawaf inipun disebut juga Tawaf Masjidil Haram.
Hukum untuk tawaf Qudum adalah Sunat. maka jika tidak melaksanakan tawaf Qudum tidak membatalkan Ibadah haji ataupun Umrah. Bagi wanita yang sedang haid atau Nifas dilarang melakukan Tawaf Qudum. Bagi wanita yang melaksanakannya tidak perlu lari-lari kecil cukup berjalan biasa.
Tawaf Qudum ini boleh tidak disambung dengan Sa’i, tetapi bila disambung maka Sa’inya sudah termasuk Sa’i haji. Oleh karena itu waktu Tawaf Ifadah jama’ah tidak perlu lagi melakukan Sa’i. Disunatkan menyelendangkan pakaian atas Ihram di bawah ketiak lengan kanan dan ujungnya diatas pundak kiri. kalau mungkin sempatkanlah mengusap dan mengecup Hajar Aswad. atau cukup dengan memberi isyarat dari jauh sambil membaca :
“Allahumma Imaanan Bika Wa Tashdieqan Bikitaabika Wa Wafaaan Bi’ahdika Wattibaa’an Lisunnati nabiyika Sayydinaa Muhammadin Shallalahu Alaihi Wasallam.”
Artinya :
“Ya Allah ku ! aku beriman kepada Mu dan membenarkan kitab Mu, dan memenuhi janji Mu serta mengikuti sunnah nabi Mu, yaitu penghulu kami Muhammad SAW”
ditengah-tengah melakukan tawaf itu jama’ah haji diperkenankan membaca do’a :
“Subhaanallah Wal hamdulillah Walaailaaha Illallah, Wallaahu Akbar Walaa Haula Walaa Quwwata Illaabillah. Allahumma Innie Aamantu Bikitaabikalladzi Anzalta Wa Nabiyya Kalladzi Arsalta Faqhfir lie Maaqaddamtu Wama Akh khartu.”
Artinya :
“Maha suci Allah, Segala puji bagi Allah tidak ada Allah yang patut disembah kecuali Allah, Allah Maha besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Allahku ! Sesungguhnya aku beriman kepada kitab Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi Mu yang telah Engkau utus, Oleh karena itu ampunilah dosa – dosaku yang telah lalu dan yang akan datang.”
Dan ketika sudah sampai di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad supaya membaca :
“Rabbanaa Aatinaa Fiddunyaa Hasanah Wafil Aakhirati Hasanah Waqinaa ‘Azaabannar wa Adkhilnaa Ijannata Ma’al Abrar.”
Artinya :
“Ya Tuhan kami ! berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari siksaan api neraka, dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang baik.”
Tawaf Wada
Wada artinya perpisahan, Tawaf Wada atau tawaf perpisahan adalah salah satu ibadah wajib untuk dilaksanakansebagai pernyataan perpisahan dan penghormatan kepada Baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan berjalan biasa. Tawaf Wada disebut juga Tawaf Shadar ( Tawaf Kembali ) karena setelah itu jama’ahakan meninggalkan Mekah untuk ketempat masing-masing. Dalam pelaksanaannya sama dengan tawaf yang lainnya, akan tetapi do’a yang dibaca berbeda untuk semua putaran.
Tawaf Wada adalah tugas terakhir dalam pelaksanaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah. Bagi jama’ah yang belum melakukannya belum boleh meninggalkan Mekah, karena hukumnya Wajib. Bila tidak dikerjakan maka wajib membayar Dam, dan bila sudah mengerjakan maka tidak dibenarkan lagi tinggal di Masjidil Haram. Jika Jama’ah sudah keluar Masjid, maka hendaklah segera pergi sebab kalau jama’ah masih kembali kemasjid diharuskan mengulangi Tawaf Wada Ini. Wanita yang sedang Haid dibebaskan dari Tawaf wada dan ia boleh langsung meninggalkan Mekah. Hal ini dijelaskan dalam hadis Ibnu Abbas yang artinya :
“Manusia diperintahkan supaya akhir perjumpaan ( dengan Baitullah ) itu dengan menjalankan Tawaf di Baitullah, akan tetapi hal ini diringankan bagi perempuan-perempuan yang sedang Haid.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tawaf Sunat
Adalah tawaf yang bisa dilakukan kapan saja. Kalau dilakukan saat baru memasuki Masjidil Haram, Tawaf ini berfungsi sebagai pengganti shalat Tahiyatul Masjid. Tawaf sunat inilah yang dimaksud atau disebut Tawaf Tathawwu.
dan jelas sekali apa yang anda pahami tersebut justru menunjukan kedangkalan cara berfikir anda!
1. anda menganggap saat mencium hajar awat dengan Bismillahi Wallahu Akbar itu dianggap memanggil hajar aswat sebagai Allah??
ini logika orang konyol dan dangkal pengetahuannya soal Islam
sebagai contoh kongkrit amor beri contoh doa serupa.. di kesempatan yang berbeda..,yaitu saat menyembelih hewan kurban!
dengan doa yang sama yaitu : Bismillahi Wallahu Akbar
maka kalau dipahami ucapan tersebut panggilan untuk hajar aswat.. maka apa anda akan memahami ucapan saat menyembelih hewan kurban tersebut.. yang sedang dipanggil siapa yach??
kalau orang yang tahu = benar-benar tahu bukan orang yang sok tahu akan mengerti… bahwa setiap muslim dalam memulai pekerjaan mulia selalu mengawalinya dengan mengucap basmalah…
dan sebagai contoh kongkrit dari link yang anda referensikan ada tertulis
Berdo’a atau Munajat di Mutlazam.
Shalat sunat dan berdo’a di makam Ibrahim.
Shalat sunat di Hijir Ismail, lanjutkan dengan Do’a.
Minum air Zamzam dan berdo’a.
fakta tidak hanya hajar aswat saja yang istimewa..
yang lebih menggelikan = menunjukan ketidak tahuan anda soal islam (persoalan ibadah Haji) anda membuat ilustrasi gambar
1 ucapan kalimat talbiyah dengan gambar pesawat = menunjukan kalimat ini dimulai dari pesawat ?? = ilustrasi yang salah!
= kalau anda tidak tahu .. soal ini jangan sok tahu Dul??
yang benar :
kalimat Talbiyah dibaca dimulai ditempat-tempat tertentu!
Miqat-Miqat Makani:
Dari Ibnu Abbas r.a. berkata : Bahwa Nabi saw telah menentukan tempat permulaan ihram bagi penduduk Madinah di Dzulhulifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk Nejed di Qarnul Manazil, bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Dan, beliau bersabda, ”Tempat-tempat itulah untuk (penduduk) mereka masing-masing, dan untuk orang-orang yang datang di tempat-tempat tadi yang bermaksud hendak mengerjakan ibadah haji dan umrah. Adapun orang-orang yang tinggal (di dalam daerah miqat) maka dia (berihram) dari tempatnya, sehingga orang Mekkahpun supaya memulai ihramnya dari Mekkah pula.” (Muttafaqun’alaih: Fathul Bari III:384 no:1524 dan lafadz ini baginya, Muslim II:848 no:1181, ’Aunul Ma’bud V:162 no:1722, dan Nasa’i V: 123).
untuk lebih jelas lihat ini
maka dengan logika ada hajar aswat sebagai tempat asal / mengawali Thawaf.. maka dengan logika anda bagaimana memahami tempat-tempat tertentu untuk memulai “IHRAM” DUl??
apa itu juga dianggap tuhannya orang Islam??
kalau ya.. maka anda membuktikan orang yang sakit jiwa..
= menganggap Hajar aswat = ALLAH ,adalah salah!
yang benar hajar aswat hanya salah satu ‘benda’ istimewa yang dipilih… tetapi tetap saja ia hanya benda.. bukan ALLAH!
kini giliran anda.. apakah anda punya nyali mengakui kesalahan dan minta maaf..atau membuktikan diri sebagai orang yang keras kepala = semakin mempermalukan diri sendiri saja..
Duladi menulis
Bagi yang tidak sempat mencium hajar aswad, cukup memberi isyarat dari kejauhan sambil mengucapkan kalimat ini:
“Allahumma Imaanan Bika Wa Tashdieqan Bikitaabika Wa Wafaaan Bi’ahdika Wattibaa’an Lisunnati nabiyika Sayydinaa Muhammadin Shallalahu Alaihi Wasallam.”
Artinya :
“Ya Allah ku ! aku beriman kepada Mu dan membenarkan kitab Mu, dan memenuhi janji Mu serta mengikuti sunnah nabi Mu, yaitu penghulu kami Muhammad SAW”
kalau anda itu dianggap memanggil hajar aswat…dan fakta juga amor memberikan tanggapan yang juga mengutip link tersebut , lihat postingan amor Min Mei 04, 2008 10:00 am
akan saya kutip argumentasi pentingnya…
dan jelas sekali apa yang anda pahami tersebut justru menunjukan kedangkalan cara berfikir anda!
1. anda menganggap saat mencium hajar awat dengan Bismillahi Wallahu Akbar itu dianggap memanggil hajar aswat sebagai Allah??
ini logika orang konyol dan dangkal pengetahuannya soal Islam
sebagai contoh kongkrit amor beri contoh doa serupa.. di kesempatan yang berbeda..,yaitu saat menyembelih hewan kurban!
dengan doa yang sama yaitu : Bismillahi Wallahu Akbar
maka kalau dipahami ucapan tersebut panggilan untuk hajar aswat.. maka apa anda akan memahami ucapan saat menyembelih hewan kurban tersebut.. yang sedang dipanggil siapa yach??
kalau orang yang tahu = benar-benar tahu bukan orang yang sok tahu akan mengerti… bahwa setiap muslim dalam memulai pekerjaan mulia selalu mengawalinya dengan mengucap basmalah…
dan sebagai contoh kongkrit dari link yang anda referensikan ada tertulis
Berdo’a atau Munajat di Mutlazam.
Shalat sunat dan berdo’a di makam Ibrahim.
Shalat sunat di Hijir Ismail, lanjutkan dengan Do’a.
Minum air Zamzam dan berdo’a.
fakta tidak hanya hajar aswat saja yang istimewa.
amor menunjukan tempat lain.. yang orang berdoa bahkan sholat sunat ditempat tertentu…
apakah dengan logika yang sama.. apakah pada kesempatan berdoa dan sholat muslim anda anggap memanggil Mutlazam,maqam Ibrahim,Hijr Ismail,sumur Zam-zam itu sebagai Allah??
dan dengan link yang sama..
anda setuju dengan tulisan yang sesuai selera =pemahaman secara sepotong.. atau menerima isi link secara keseluruhan??
bagaimana dengan tulisan awal di artikel tersebut??
Duladi menulis :
Sudah mudeng apa belum?Penyebutan: “ya allahku!” tidak ditujukan kepada maqam ibrahim, atau hijr Ismail, atau yang lainnya, tapi kepada HAJAR ASWAD. Pemanggilan nama dari kejauhan itu dilakukan bila calon haji tidak sempat mengusap dan mengecup hajar aswad.
Id amor
dan tulisan ini membuktikan anda sakit jiwa… dan buta terhadap persoalan Islam….
apa menurut anda orang Islam saat Shalat di Maqam Ibrahim.. tidak menyebut nama Allah??
kalau ungkapan Allahuma , dianggap memanggil benda yang dituju adalah Allah…
bagaimana dengan doa tamu kepada orang yang memberi makan
Do’a Tamu Kepada Tuan Rumah Yang Menghidangkan Makanan
Allahuma bariklahum fiimaa razaqtahum waghfirlahum warhamhum
“Ya Allah, berilah berkah terhadap apa yang Engkau rizkikan kepada mereka, ampuni dan rahmati mereka.” (HR.Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi dan lainnya)
apa menurut anda ucapan ini sedang memanggil orang yang memberi maka / Tuan rumah sebagai Tuhan/ Allah ?
atau kalau anda ingin lebih jelas lagi.. bagaimana muslim dalam memulai aktififtas….
banyak sekali ucapan yang menyebut yang kalau diterjemahkan : Ya Allahku
bisa anda lihat disini…
http://www.angelfire.com/super2/gerbang_islam/zikir.html#makan
maka logika anda yang menganggap bahwa ucapan tersebut sedang memanggil hajar aswat bagaimana kalau diterapkan dengan ucapan-ucapan muslim di aktifitas lain??
apa anda akan menyimpulkan benda yang dituju saat itu dianggap tuhannya?? (kasus ucapan saat memulai thawaf)
kalau anda menjawab tidak..
maka jelas logika anda membuat kesimpulan adalah bukan dengan logika obyektif.. / ilmiah dan logis , lebih tepat logika yang sebaliknya…. anda membuat kesimpulan ucapan Allahuma dianggap panggilan terhadap hajar aswat.. adalah kesimpulan berdasarkan logikan yang tidak obyektif, tidak ilmiah dan tidak logis….. = karena logika anda yang dijadikan dasar tidak bisa dipakai di tempat / aktifitas lain
kalau anda menjawab ya
maka anda membuktikan diri sebagai orang yang sakit jiwa secara serius…
maka justru anda memang layak dijadikan bahan tertawaan…. = namanya saja kesimpulan orang sakit jiwa….
duladi menyatakan :
Nama allah selain dikenal oleh suku Quraish sebagai nama ratu berhala di Ka’bah yang mempersatukan 360 dewa sembahan berbagai suku Arab, nama itu juga dikenal oleh suku-suku lain di Arab sebagai dewa bulan, dewa air, dan dewa kesuburan. Allah swt hanyalah sebatas dewa mitos, semacam Zeusnya bangsa Yunani kuno. Bukan pencipta dan juga bukan pengutus nabi-nabi. Sementara oleh suku Quraish sendiri, allah diyakini memiliki 3 putri ilahi, bernama Al-Latta, Al-Uzza dan Al-Manat.
Id amor respon :
apa yang disampaikan baedowi alias duladi hanyalah perwakilan orang-orang yang berpandangan picik mengenai hal ini../yang didasari oleh semangat anti Arab dan Islam
kutipan ini bisa bermanfaat :
“Allah (Arabic:”God”), the one and only God in the religion of Islam. Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the Arabic al-Ilah, “the God.” The name’s origin can be traced back to the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or El, the latter being an Old Testament synonim for Yahweh. Allah is the standard Arabic word for “God” and is used by Arab Christians as well as by Muslims.”
Definisi yang benar ini juga disebutkan dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia dimana disebutkan bahwa: “ALLAH adalah Tuhan, pencipta alam raya termasuk segala isinya”. (Vol.I, h.270).
Memang dalam literatur Barat termasuk dalam beberapa kamus, ada sentimen kuat anti Arab/Islam sehingga sering timbul ungkapan-ungkapan memojokkan yang tidak ilmiah seperti ucapan Morley di atas yang memberi stigmata seakan-akan nama ‘Allah’ itu nama dewa/i masa jahiliah Arab seperti Dewa Pengairan atau Dewa Bulan, namun banyak pula literatur Barat yang lebih bersifat netral dan ilmiah seperti Ensyclopaedia Britannica dan umumnya kamus-kamus teologia yang menyebut bahwa nama ‘Allah’ adalah nama dalam dialek/bahasa Arab untuk menunjuk pada ‘El’ Semitik, dan juga digunakan oleh orang Arab pra-Islam (terutama kaum Hanif yang tetap mempertahankan Allah monotheisme Abraham) maupun bangsa Arab yang menganut agama Yahudi dan Kristen:
“Karena Islam memperbaiki agama yang dibawa Ibrahim, yakni agama fitrah, maka jahiliyah dipandang sebagai sebuah zaman sebelum kedatangan Islam, ibarat kegelapan sebelum terbit fajar. Pada zaman ini ajaran monotheisme Ibrahim telah musnah berganti dengan sitem paganisme, dan diwarnai dekadensi moral. Sejumlah berhala sesembahan didatangkan ke Makkah dari berbagai negeri di Timur Tengah. Namun tidak semua warga Arab pada saat itu menganut sistem keyakinan pagan, melainkan terdapat beberapa suku Arab memeluk agama Kristen dan Yahudi. Bahkan terdapat sejumlah pribadi yang menekuni dunia spiritual, mereka itu dinamakan ‘hunafa’ (tgl. hanif) yang mana mereka tidak memihak kepada satu di antara kedua agama tersebut, melainkan mereka bertahan pada ajaran monotheisme Ibrahim”. (Cyrill Glasse, Ensiklopedia Islam, h.190, dibawah kata al-Jahiliah).
Kenyataan ini juga diperkuat dengan ditemukannya peninggalan arkeologis beberapa abad sebelum masa Islam abad-VII (yang secara keliru disebut dalam buku Morley bahwa Alkitab dalam bahasa Arab baru ada pada abad-IX dan menggunakan nama Allah karena dipaksa orang Islam dan bandingkan dengan buku-buku yang bertema ‘Asal bukan Allah’ yang menganggap orang Islam tidak menyukai orang Kristen menggunakan nama ‘Allah’). Suatu pengingkaran sejarah yang dihasilkan semangat Arab/Islam fobia, sebab jauh sebelum ada agama Islam nama Allah sudah digunakan bersama-sama oleh umat Yahudi Arab, Kristen Arab dan bangsa Arab pra-Islam.
Fakta yang terjadi kemudian Duladi sudah tidak mampu memberikan respon sama sekali,bahkan ketika sebagian perdebatan ini dipostingkan di faithfreedom Indonesia ketika Duladi kembali menyinggung soal tuduhannya ini,tidak berapa lama Postingan postingan yang berisi perdebatan Penulis dihapus oleh Pengelola forum (yang saya punya dugaan kuat Duladi adalah termasuk Moderator yang menghapus ) tersebut.
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=447362847971
Tidak ada komentar:
Posting Komentar